JUSBIANTORO HOME.SITE

Tidak Cukup Sekedar Kata Perubahan, yang di inginkan masyarakat indonesia sekarang ini adalah realisasi dari kata perubahan tersebut. Telah cukup banyak jani-janji semu yang di lontarkan para calon pemimpin terutama dalam menghadapi pemilu seperti sekarang ini,namun semua itu hanyalah janji-janji tanpa realisasi yang di ibaratkan seperti kapas yang terbawa angin terbang kesana-kemari tanpa arah dan tujuan, begitu juga dengan negara ini tidak tahu kita mau di bawa ke mana Sudah saatnya rakyat indonesia mengangkat sendiri calon-calon pemimpin mereka, tidak hanya cuma bisa ikut memilih mereka yang mencalonkan diri terlebih mereka yang sudah beberapa kali mencalonkan diri tanpa ada hasil yang sesuai dengan harapan rakyat indonesia itu sendiri, ketika mereka terpilih menjadi pemimpin. Kita sebagai rakyat tidak mau memilih sosok seorang pemimpin yang hanya bisa duduk diam tanpa sedikitpun aspirasi kita tersampaikan melalui mereka.

BEGITU KRISISKAH BANGSA INDONESIA INI AKAN SOSOK PEMIMPIN PEMBAHARU..?? suatu pertanyaan besar bagi kita bangsa indonesia di mana dengan jumlah penduduk sekian ratus juta, belum ada satupun seorang pemimpin muda yang berani tampil untuk membawa bangsa ini menuju kepada perubahan yang signifkan.bangsa indonesia ini merindukan kemajuan akan tetapi di lain pihak kebodohan dan kemiskinan tidak pernah berkurang. Sudah sejak lama pemerintah mencanangkan program untuk pengentasan kemiskinan, akan tetapi belum satupun membuahkan hasil yang di harapkan. Bagaimana mungkin kemiskinan di indonesia ini akan berkurang kalau akar kemiskinan tersebut tidak di berantas. Dan seperti yang kita ketahui sumber dari kemiskinan itu sendiri adalah kurangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan terutama pada masyarakat yang ekonominya di bawah. Dan itu mustahil akan terwujud jikalau sarana pendidikan di negara kita ini tidak lagi memegang peranannya sebagai sumber untuk mencerdaskan generasi muda akan tetapi telah beralih fungsi sebagai ladang bisnis yang mensejahterakan suatu pihak saja.

Sudah sepatutnya mereka yang duduk di kursi pemerintahan , yang merupakan orang-orang terpelajar yang seharusnya membantu dan bekerja sama dengan kita rakyat kecil, bukan malah sebaliknya memanfaatkan kepintaran dan kekuasaan yang mereka miliki untuk memeras dan membodohi kita sebagai rakyat keci. Yang perlu kita ingat, bahwasanya kita negara indonesia ini merupakan negara yang demokratis yang memegang teguh nilai-nilai keadilan dan hukum, namun begitu banyak pencuri yang berkedok pahlawan berkeliaran dengan bebasnya di negara ini mengambil hak-hak daripada rakyat kecil tanpa mau memikirkan akan nasib mereka. Kita sering memandang sebelah mata kepada mereka yang berprofesi sebagai pengamen, pemulung, atau lain sebagainya. Dan tidak jarang kita menganggap rendah derajat mereka yang menggeluti pekerjaan tersebut. Akan tetapi justru malah sebaliknya, yang patut sebenarnya kita anggap rendah adalah mereka yang memakan hak-hak rakyat kecil tanpa rasa malu sedikitpun jauh lebih rendah derajatnya.

Berapa banyak sarjana muda yang di luluskan dari beberapa perguruan tinggi di indonesia ini, namun apakah dengan begitu telah banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa ini. Tidak sama sekali, justru sebaliknya hanya menambah beban angka pengangguran di negeri ini. Jika sudah begitu apakah lantas kita saling mempersalahkan..?? lalu siapa yang patut di persalahkan..?? pemerintah?, atau sistem pendidikan..? atau justru rakyat kecil yang selama ini yang di bodohi dengan sistem-sistem yang di berlakukan pemerintah ini. Seperti halnya para wakil-wakil rakyat kita yang notabene diharapkan oleh rakyat sebagai wadah penyalur aspirasi, malah sibuk memikirkan kesejahteraan pribadi masing-masing, tanpa sedikitpun memikirkan nasib rakyat yang telah mempercayai mereka untuk memegang amanah sebagai wakil rakyat. Kita dapat bercermin dari pengalaman tahun-tahun kemarin, di mana para wakil rakyat kita sibuk dengan persoalan sepele seperti pengadaan laptop ataupun perbaikan rumah dinas mereka masing-masing tanpa rasa malu di tengah kondisi masyarakat indonesia pada saat itu. Mereka lebih mementingkan hal-hal yang sekiranya harus malu di perdebatkan daripada memikirkan bagaimana masyrakat miskin di sekitar mereka dapat hidup dan mendapatkan tempat tinggal yang layak untuk mereka. Sungguh sangat memprihatinkan kondisi bangsa kita pada saat ini ketika pemilihan umum yang sebentar lagi di laksanakan, dan membutuhkan dana yang sangat besar tapi nantinya hanya melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang hanya dapat menyengsarakan rakyat dengan kebijakan-kebijakannya.

Rakyat indonesia seharusnya dapat berfikir bahwasanya dalam memilih sosok pemimpin, bukanlah mereka yang hanya duduk diam, bukan pula mereka yang hanya dari waktu ke waktu hanya bisa berjanji tanpa ada realisasi nyata dari janji yang mereka berikan tersebut. Dan sudah sepatutnya kita sebagai rakyat mengkaji ulang semua kebijakan-kebijakan yang di canangkan oleh pemerintah dan bukan menjadi masyarakat yang hanya bisa mengikuti tanpa tahu arah dan tujuan semua itu.

Oleh karenanya, kepada para calon-calon pemimpin bangsa ini, rakyat indonesia sudah begitu jemu terhadap janji-janji yang telah di berikan. Yang di perlukan oleh masyarakat sekarang ini, adalah sebuah bukti nyata yang mungkin lebih baik dari seribu janji. Maka untuk kedepannya, diharpkan kepada calon-calon pemimpin bangsa ini lebih memperhatikan pembangunan di sektor sumber daya manusianya, jika menginginkan perubahan dan kemajuan dari bangsa ini. Dan untuk merealisasikan itu semua, hendaklah program utama pemerintah yang harus di perhatikan adalah bagaimana kebodohan di negara ini dapat di berantas. Dan juga lebih memperhatikan sektor pendidikan agar dapat di jangkau oleh semua kalangan masyarakat, sehingga masyrakat di negara ini mampu mengenyam pendidikan yang layak demi kemajuan bangsa ini. Kerena kemiskinan di negara kita ini mustahil akan berkurang kalau program pemerintah belum berhasil untuk memutuskan rantai kemiskinan tersebut.

Tidak ada salahnya kita berkaca pada negara maju seperti jepang, yang mana ketika negara tersebut di bom atom oleh sekutuyang di perhatikan pertama kalinya adalah seberapa banyak guru-guru atau tenaga pengajar yang masih hidup tersisa. Karena mereka mengetahui bahwasanya negara tersebut akan maju dan berkembang kalau sumber daya manusianyamaju dan berkualitas. Dan itu semua bukanlah hanya isapan jempol semata namun telah terbukti mengantarkan negara tersebut menjadi terdepn baik di sektor ekonomi maupun teknologi di antara negara-negara yang ada saat ini. Maka melalui pemilu kali ini mari kita memilih calon pemimpin dan wakil rakyat yang selalu prihatin dengan kondisi saat ini sehingga nantinya dapat melahirkan sosok pemimpin pembaharu bagi bangsa ini

Selamat menyelenggarakan pemilu 2009.......